Harta dan jabatan, bolehkah?
Sebagai motivator Indonesia saya berusaha memberikan jawaban yang terbaik. Ya boleh. Selanjutnya, inilah
sikap yang saya anjurkan dan ajarkan:
-
Cari hartanya. Cukup, boleh. Banyak pun boleh. Tapi hendaknya itu tersimpan
di rekening kita, bukan di hati kita. Di hati kita, hanya Allah yang utama.
-
Yang paling bahaya, di rekening tak ada uang, namun hati dan pikiran selalu
membayang-bayangkan uang. Ia berlebihan mencintai dunia (hubud dunya) sebelum memiliki dunia.
-
Sederhana dan qona’ah (merasa
cukup) itu ‘mainnya’ di hati. Ketika berharta banyak, tetaplah sederhana.
Ketika berharta sedikit, tetaplah qona’ah.
Adalah keliru kalau kita menganggap sederhana dan qona’ah identik dengan sedikitnya harta. Ke-li-ru.
Motivator Indonesia
Mantaap mas Ippho👍
BalasHapusMantabbb
BalasHapusRight mas ipho
BalasHapusRight....
BalasHapusRight....
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya mas Ippho,
BalasHapusRight... Superrrr...
BalasHapusMasyaAllah... barokallah mas Ipho
BalasHapusJazakalloh Mas Ipho... Semoga semakin berkah ilmu juga rizkinya. Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin
BalasHapusSetujuuhh... Terimakasih Mas Ippho...
BalasHapusSetujuuhh... Terimakasih Mas Ippho...
BalasHapusmakasih pencerahannya mas Ippo..
BalasHapusmakasih pencerahannya mas Ippo..
BalasHapusBukan berarti harta itu pantang. Bukan... Boleh. Sikapnya yang harus hati-hati...
BalasHapusSatu kata... Good
BalasHapusBaik Guru (y)
BalasHapusSetuju banget mas Ippho.
BalasHapusSetuju mas
BalasHapusSetuju bangeth, mudah2an saya bisa menerapkannya
BalasHapusZuper
BalasHapusZuper
BalasHapusMaknai dengan benar ya...
BalasHapusZetttuuju
BalasHapus