Motivator Indonesia Terkenal, Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia

Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Power of Giving (Pesan Terbaik)


Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Perusahaan




Sudah lihat film Ironman, Spiderman, dan Batman? Sudah? Nah, selain pahlawan (hero), ternyata mereka juga dermawan. Ya, dermawan. Terbukti, mereka gemar sekali membantu sesama dengan tenaga dan harta.  Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengingatkan soal ini.

motivator-terkenal-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-perusahaan
motivator-terkenal-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-perusahaan
motivator-terkenal-motivator-indonesia-motivator-terbaik-motivator-perusahaan

Terlepas dari itu, menariknya, orang atheis saja percaya pada kekuatan berbagi (Power of Giving). Menariknya lagi, bahkan para mafia dan yakuza juga percaya pada kekuatan berbagi. Lha, kalau kita tidak percaya, mungkin pola pikir kita lebih parah daripada pola pikir mafia dan yakuza, hehehe! 

Jika orang-orang yang tidak soleh saja mau bersedekah, coba tanyakan diri kita yang kadang merasa soleh: sudah rutinkah kita bersedekah? Ya, ini pesan terbaik buat kita semua! Think!







Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Perusahaan, Motivator Terkenal

Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Dengki Dalam Dunia Kerja

motivator indonesia, motivator indonesia terbaik, motivator dunia kerja 



Sebagai motivator, kadang saya mengingatkan peserta soal kedengkian di dunia kerja. Ini penyakit hati.

Lebih jauh lagi, bukan cuma penyakit hati, bahkan dengki juga bisa membawa penyakit bagi tubuh. Diteliti, ternyata rasa dengki yang berlarut-larut bisa menciderai pangkreas dan lambung, juga menyebabkan insomnia dan mengerutnya kulit. 

motivator-indonesia-terbaik-motivator-dunia-kerja-motivator-indonesia-muslim
motivator-indonesia-terbaik-motivator-dunia-kerja-motivator-indonesia-islam
motivator-indonesia-terbaik-motivator-dunia-kerja-motivator-indonesia-islam

Ngeri! Benar-benar ngeri! Boleh dibilang, dengki itu seperti, “Kita minum racun, terus kita berharap orang lain yang mati.” Yang konyol, siapa coba?


Bayangkan ini. Kalau seseorang memperoleh rezeki (mobil, rumah, jodoh, kesembuhan, atau apa saja), terus kita dengki terhadap orang dan rezeki tersebut, berarti kita tidak ridha kepada Yang Memberikan Rezeki tersebut. 

Hm, seberapa pandaikah kita sehingga kita merasa lebih tahu daripada Dia tentang kepantasan rezeki seseorang? Maka patutlah seorang ulama menasihati bahwa dengki itu bisa merusak iman! Hati-hati!

Akhirnya, mari kita hindari sifat merusak yang satu ini. Ngeri!





motivator indonesia, motivator indonesia terbaik, motivator dunia kerja 

Motivator Indonesia Ippho Santosa Serukan Berbenah (Tips Terbaik)

Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal



Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengajak peserta untuk berbenah. Bukan berkeluh-kesah...

Tak semua hal harus ditumpahkan di medsos. Apalagi cuma keluh-kesah. Buat apa? Berhentilah mengeluh...


motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-termuda
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-termuda

Rajin mengeluh hanya membuat otak dan tubuh melemah. Ya, melemah. Teman-teman pun menjaga jarak. Sekali lagi, berhentilah mengeluh...

Dihadapkan dengan keadaan yang tidak ideal? Ubah. Nggak bisa? Pindah. Hijrah... Tak perlu marah-marah... Jangan berharap keadaan berubah membaik, kalau ternyata kita saja malas memperbaiki diri... Mau perubahan? Mulai dari diri kita, lalu ajak orang-orang di sekitar kita. Ini aksi nyata...

Apa pendapat Anda?




Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal

Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Relationship (Tips Terbaik)

Motivator Indonesia Terbaik




Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengingatkan tentang kesetaraan dalam pergaulan. Ini soal relationship.

Tentu menyenangkan, bisa dekat dengan orang-orang sukses atau atasan. Namun jangan sampai kita mengabaikan orang-orang lemah atau bawahan. Anda setuju? Saya harap begitu.


motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja

Ingat-ingatlah ini. Dekat-dekat dengan orang-orang kaya, belum tentu itu mendekatkan kita dengan rezeki. Belum tentu. 

Sebaliknya, dekat-dekat dengan orang-orang lemah (dhuafa), nah, insya Allah mendekatkan kita dengan rezeki. Bukankah sedekah itu mengundang rezeki? Siapa yang berani membantah kalimat ini?


motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja

Menolong orang susah, menjauhkan kita dari kesusahan. Menolong orang miskin, menjauhkan kita dari kemiskinan. Menolong korban bencana, menjauhkan kita dari bencana. Bukankah sedekah itu menolak bala dan bencana?

Dari bermacam-macam sumber kita diberitahu bahwa berbagi itu mengundang rezeki. Dan berbagi itu menentamkan hati. Tak kan berkurang rezeki karena berbagi. Bertambah dan bertambah, itu pasti. Intinya, nggak bakal rugi. Hebatnya lagi, kebahagiaan akan bertambah ketika dibagi. Demikian pula dengan rezeki.

Hidup bukan sekedar mencari uang. Harus ada nilai-nilai yang diperjuangkan. Dan itu terlihat dari kesibukan kita sehari-hari.







Motivator Indonesia Terbaik


Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Arti Perjuangan (Pesan Terbaik)

Motivator Indonesia Ippho Santosa Ingatkan Soal Arti Perjuangan (Pesan Terbaik)



Sudahkah kita mengajarkan arti perjuangan kepada keluarga kita? Sebagai motivator Indonesia, saya sering mengingatkan soal ini.

Tulisan berikut, saya cuplik dari salah satu guru saya. Karena teramat penting, sempatkan satu menit untuk membacanya.

Inilah kisah beliau.

Suatu ketika, ayah saya pernah mengatakan, setengah memerintah: “Nak ikut tuh berjuang dengan mahasiswa dan pelajar. Apa yang mereka perjuangkan itu benar. Pemudalah yang harus berdiri membela rakyatnya. Waktu ayah muda, ayah berjuang juga melawan penjajah. Sekarang kalian berjuang membela yang benar, bela kebenaran!”

Mulai hari itu, saya yang berusia 14 tahun, bergabung dengan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia).

Tanggal 24 Februari 1966, mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam KAMI dan KAPI melakukan demo di Lapangan Banteng, dengan tuntutan yang sama, TRITURA. Bergerak menuju istana.

Dalam mengendalikan massa, ternyata pihak aparat menggunakan senjata. Terdengarlah letusan senjata api yang kemudian diketahui menembus dada salah seorang mahasiswa. Dan saya berada dalam kerumunan itu.

Lalu, saya berlari, tidak berhenti. Pulang. Setiba di rumah, melihat saya berlari-lari begitu, ayah saya langsung berdiri dan menghampiri saya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bertanya,” Ada apa Nak?” Lalu saya menceritakan semua apa yang terjadi.

Tanpa saya duga-duga, ayah saya malah memandang saya dengan tajam lalu berkata,” Kenapa Elly pulang Nak?”

Saya menjawab bingung, “Takuuut Yah!”

Ayah saya mengangkat tangan kanannya tinggi sekali, menunjuk ke arah istana dan berkata dengan tegasnya, "Ayah bilang Elly balik! Ya, balik ke istana!"

Saya memandang ayah saya dengan rasa takut, heran, bingung, semua campur aduk jadi satu. Yang keluar dari mulut saya cuma, ”Haaah?”

Ayah saya meneruskan perintahnya dengan menundukkan sedikit kepalanya sehingga matanya sejajar dengan mata saya dan mengucapkan kalimat ini, "Ayah lebih suka anak ayah mati ditembak peluru, daripada mati di kamar (sambil menujuk arah kamar tidur saya), digigit nyamuk. Paham Elly? Balik!!!"

motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-terbaik-motivator-indonesia-terkenal-motivator-dunia-kerja

Saya berdiri mematung, dan datanglah sang penyelamat, ibu saya tersayang.

Beliau langsung ambil posisi, berdiri di depan saya dan berhadapan dengan ayah saya. Dengan perlahan beliau mengatakan, “Elly, capek Yah. Dan dia lagi ketakutan."

"Dia juga lapar. Juga belum sembahyang, iya kan Nak?” Tanya-nya pada saya. Benar-benar sang penyelamat.

Ayah saya langsung duduk dan pelan-pelan berkata: "Yah sudah, makan dan sholat dulu, abis itu balik lagi ke istana!”

Sambil makan ibu saya mendengarkan cerita saya yang menakutkan dan menegangkan. Setelah sholat, ibu saya mendekati saya dan berpesan, "Patuh sama apa yang disuruh ayahmu, balik ke sana tapi jangan sampai ke istana ya. Sampai Pecenongan saja!"

Terharu, mengenang semuanya. Ya Allah sayangilah kedua orangtuaku, sebagaimana beliau menyayangiku dulu. Bukan sekali ayah dan ibu saya mengajarkan saya untuk berjuang bagi kepentingan orang banyak.

Demikianlah cuplikan tulisan Bu Elly Risman, guru saya dan guru dari Bunda Neno Warisman.

Akhirnya, sudahkah kita mengajarkan arti perjuangan kepada anak dan keluarga kita? Sekian dari saya, Ippho Santosa.






Motivator Indonesia

Motivator Indonesia Ippho Santosa Bahas Soal Marketing dan Branding

Sebagai motivator Indonesia, kadang saya membahas soal marketing. Misalnya, terkait anti-brand. Anda pernah mendengarnya?
Soal musuh, sebenarnya nggak perlu dikuatirkan. Nabi saja punya musuh, apalagi Anda! Justru kemasyhuran Anda patut diragukan, seandainya Anda tidak pernah ditentang dan ditantang. 
Ada pepatah yang memperingatkan, “Semakin tinggi pohon, semakin kuat anginnya.” Dirangkai dengan, “Kalau Anda tidak ingin diterpa angin, maka jadilah rumput dan relakanlah diri Anda untuk diinjak.” 

motivator-indonesia-motivator-bisnis-marketing-motivator-terbaik
motivator-indonesia-motivator-bisnis-marketing-motivator-indonesia-terbaik

Hm, pilih yang mana? Bagi saya, akan jauh lebih menyenangkan menjadi besar, meskipun untuk itu saya terpaksa digencet oleh anti-brand. Siapapun dia!
Barangkali ada yang bertanya, “Saudara Penulis, apa yang mesti kami perbuat jika nyatanya anti-brand tidak pernah muncul?” Aha! Anda telah bertanya pada orang yang tepat. 
Jawaban saya, “Ciptakanlah anti-brand bagi merek Anda sendiri!” Terkejut? Ah, kalau begitu, jantung Anda terlalu lemah. Semestinya, Anda tidak perlu terkejut.
Coba cermati dulu Elex Media Komputindo, yang merupakan seteru sekaligus sepupu dari Gramedia. Fanta, Sprite dan Sarsi yang merupakan saingan terdekat sekaligus saudara terdekat dari Coca Cola. Paham?
Ini soal anti-brand. Sebagai motivator Indonesia, tugas saya adalah mengingatkan.

Motivator Indonesia Ippho Santosa Beri Motivasi Terbaik Untuk Penjualan

Sebagai motivator Indonesia saya berusaha memberikan motivasi terbaik, termasuk untuk penjualan.

Benarkah jualan itu sulit?  Tak sedikit orang yang menganggap jualan itu sulit. Jangan-jangan Anda juga termasuk. Hehehe.

Begini. Cobalah berpikir soal jualan itu dengan sudut pandang yang berbeda. Kalau sudut pandang ini Anda ubah, maka semangat jualan Anda akan menyala dan membara kembali, seperti saat gembiranya Anda mendapat closingan pertama kali. Wow!!!

motivator-indonesia-terbaik-ippho-santosa-motivator-terbaik-indonesia
motivator-indonesia-terbaik-ippho-santosa-motivator-terbaik-indonesia

Yang bilang jualan itu susah, yah memang iya. Kalau mau dibuat susah. Padahal bisa dibawa mudah dan menyenangkan. Bukankan jualan itu sebenarnya membantu urusan orang dan memudahkan urusan orang. Ini paradigma yang perlu diluruskan.   

Membantu. Memudahkan. Lho kok bisa? Ya, bisa. Bukankah orang lapar dan butuh makan pagi, kemudian dibantu dengan adanya penjual nasi uduk? Ada orang haus di pinggir jalan, kemudian dibantu dengan adanya penjual teh botol.

Ada orang letih dan lelah, kemudian dibantu dengan adanya tukang pijat dan jasa refleksi. Macam-macamlah contohnya. Intinya jualan itu membantu orang. Mensolusikan. Mulia sekali tho?

Mari maknai penjual sebagai pembawa solusi. Siap?

Motivator Indonesia Ippho Santosa Berpesan Soal Spiritualitas (Pesan Terbaik)

Motivator IndonesiaMotivator Terbaik



Sebagai motivator, saya sering mengingatkan peserta.

Selama ini, kita sering menyimpan dua kebodohan. Pertama, selalu lupa sama Yang Maha Kuasa, padahal Dia selalu ingat sama kita. Kedua, selalu ingat dan berharap sama manusia, padahal manusia selalu lupa sama kita. 

motivator-indonesia-ippho-santosa-motivator-terbaik-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-ippho-santosa-motivator-terbaik-motivator-dunia-usaha

Syukurnya, kalaupun kita sempat lupa sama Yang Maha Kuasa, ternyata Dia masih dan selalu ingat sama kita. Apalagi kalau kita selalu ingat sama Dia, yah pastilah Dia lebih mengingat dan lebih menjaga kita! Be spiritual!

Lagi senang, ingat Dia. Lagi susah, ingat Dia. Inilah yang semestinya dan tentulah Sang Pencipta akan melapangkan kita dari segala susah. Ini pesan terbaik saya. Yakinlah.

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga berkah berlimpah!







www.ippho.com

Motivator Indonesia Ippho Santosa Anjurkan Belajar Dari Yang Terbaik, Bukan Terkenal

Motivator Indonesia, Motivator Terbaik, Motivator Terkenal


Bukan sekadar belajar. Sebisanya belajarlah dari yang terbaik, bukan yang terkenal. Sebagai motivator, itulah pesan saya. Percayalah, akan beda hasil dan dampaknya.

Gimana dengan biaya belajar? Layaknya sekolah dan kuliah, kita mengeluarkan uang untuk itu. Demikian pula untuk seminar dan training. Sebenarnya tak perlu dipermasalahkan.


motivator-indonesia-Motivator-Terbaik-Motivator-Terkenal-Motivator-Dunia

Saya pribadi 2X seminggu duduk sebagai peserta, belajar. Ini rutin saya lakukan, sudah sekian tahun. Kadang sampai berangkat ke luar negeri, demi belajar. Pernah juga belajar langsung dengan Richard Branson dan Yusuf Qardhawi. Biangnya biang!

Kalau belajar, rezeki akan lebih mudah untuk dikejar. Kalau belajar, kita akan berdiri dengan lainnya dengan sejajar. Namun tak semua orang mau belajar. Di antara mereka malah mengajukan alasan-alasan yang tak wajar.

Saya harap, Anda tidak seperti itu. Happy learning!


...

Motivator Indonesia Ippho Santosa Diminta Perusahaan Memotivasi Karyawan-Karyawan

Motivator Indonesia, Motivator Perusahaan, Motivator Karyawan



Sebagai motivator Indonesia, saya sering diminta memotivasi karyawan-karyawan di perusahaan. Kadang soal jabatan. Ini tema yang menarik.

Jabatan dan harta, bolehkah? Yah, boleh-boleh saja.

motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-karyawan-motivator-dunia-kerja
motivator-indonesia-motivator-perusahaan-motivator-karyawan-motivator-dunia-kerja

Karena boleh, inilah sikap yang saya anjurkan dan ajarkan:
-       Cari hartanya. Cukup, boleh. Banyak pun boleh. Tapi hendaknya itu tersimpan di rekening kita, bukan di hati kita. Di hati kita, hanya Sang Pencipta yang utama.
-       Yang paling bahaya, di rekening tak ada uang, namun hati dan pikiran selalu membayang-bayangkan uang. Ia berlebihan mencintai dunia (hubud dunya) sebelum memiliki dunia.
-       Sederhana dan qona’ah (merasa cukup) itu ‘mainnya’ di hati. Ketika berharta banyak, tetaplah sederhana. Ketika berharta sedikit, tetaplah qona’ah. Adalah keliru kalau kita menganggap sederhana dan qona’ah identik dengan sedikitnya harta. Ke-li-ru.


Ada pula yang nyerocos, “Ini urusan bisnis, Mas. Ini urusan politik, Bung. Jangan bawa-bawa agama deh.” Nih orang, akalnya lagi konslet, hehehe. Justru dalam segala aspek, yah agama mesti dibawa serta. Be spiritual! 

Dalam hidup ini, tak ada satupun aspek yang terlepas dari tinjauan dan fatwa agama. Termasuk hubungan intim suami-istri sekalipun. Kebayang kalau jalanin bisnis dan politik tanpa mengindahkan rambu-rambu agama? 

Wong sudah diwanti-wanti sama agama saja, kadang kita masih ngawur dan ngelantur! Apalagi kalau nggak ‘bawa-bawa agama’. Di dunia kerja atau dunia usaha, yah sama saja.

Justru agama itu mengatur dan membantu manusia. Agar hidup manusia lebih terarah dan lebih mudah. Contoh kecil saja, pemaknaan kerja sebagai ibadah. Itu kan bagus sekali. Memotivasi orang-orang bekerja secara baik di kantor-kantor.

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga bermanfaat.




Motivator Indonesia